Selasa, 01 November 2016

SOP Penanganan Atonia Uteri

A.   Pengertian
Asuhan yang diberikan pada saat terjadi perdarahan segera setelah plasenta lahir lebih dari 500 cc karena tidak ada kontraksi uterus.
B.  Tujuan
Agar perdarahan berhenti dan kontraksi uterus keras dengan sedikit mungkin melakukan intervensi namun tetap menjaga keamanan proses penghentian perdarahan tersebut.
C.   Kebijakan
Perdarahan dihentikan dengan memasukkan kepalan tangan ke dalam uterus sampai uterus berkontraksi dengan baik kembali. Setelah itu ibu dalam keadaan sehat.
D.   Petugas
Bidan
E.   Peralatan
     o O2 dan regulator
     o   Cairan infuse (kristaloid)
     o   Infus set/ blodd set
     o   Spuit 5ml dan jarum suntik no.23
     o   Abocath ukuran 16 atau 18
     o   Kateter nelaton
     o   Povidon iodine 10%
     o   Kapas DTT
     o   Bengkok
     o   Korentang dan tempatnya
     o   Sarung tangan panjang DTT/steril 2 pasang
     o   Sarung tangan pendek DTT/steril 2 pasang
     o   Tensimeter
     o   Stetoskop
     o   Lampu sorot
     o   Uterotonika (oksitosin 10 IU/ml dan ergometrin 0,20 mg/ml)
     o   Antibiotik
F.   Langkah-langkah
  • Masase fundus uteri segera setelah lahirnya plasenta (maksimal 15 detik).
  • Bersihkan bekuan darah dan atau selaput ketuban dari vagina dan saluran serviks.
  • Pastikan bahwa kandung kemih kosong. Jika penuh atau dapat di palpasi lakukan kateterisasi menggunakan teknik aseptic. 
  • Lakukan kompresi bimanual interna (KBI) selama 5 menit dengan cara:

R  Penolong berdiri didepan vulva, pakai sarung tangan panjang DTT atau steril, basahi tangan kanan dengan antiseptic, kemudian dengan lembut masukan secara obstetric (menyatukan kelima ujung jari) melalui introitus kedalam vagina ibu.
R  Periksa vagina dan serviks. Jika ada selaput ketuban atau bekuan darah dalam kavum uteri mungkin hal ini menyebabkan uterus tidak dapat berkontraksi secara maksimal.
R  Kepalkan tangan yang berada didalam dan letakkan pada forniks anterior dan tekan dinding anterior uterus (segmen bawah rahim) kearah kranio anterior/ kearah atas.
R  Letakkan telapak tangan luar pada dinding perut (dinding posterior uterus), upayakan untuk mencakup bagian belakang korpus uteri seluas/ sebanyak mungkin.
R  Tekan uterus diantara kedua tangan dengan cara mendekatkan telapak tangan luar dengan kepalan tangan dalam (kompresi selama 5 menit).