Selasa, 27 Desember 2016

Kelainan Presentasi Dahi pada persalinan


1.    Pengertian
Presentasi dahi terjadi manakala kepala janin dalam sikap ekstensi sedang. Pada pemeriksaan dalam dapat diraba daerah sinsiput yang berada diantara ubun-ubun besar dan pangkal hidung. Bila menetap, janin dengan presentasi ini tidak dapat dilahirkan oleh karena besarnya diameter oksipitomental yang harus melalui panggul. Janin dengan ukuran kecil dan punggungnya berada di posterior atau ukuran panggul yang sedemikian luas mungkin masih dapat dilahirkan pervaginam. Kejadian presentasi dahi meningkat bila didapatkan adanya polihidramnion (0,4%), berat badan lahir <1500 g (0,19%), prematuritas (0,16%), dan postmaturitas (0,1%).



Gambar 1: Kelainan Presentasi Dahi

2.    Diagnosis
Diagnosis presentasi dahi dapat ditegakkan apabila pada pemeriksaan vaginal dapat diraba pangkal hidung, tepi atas orbita, sutura frontalis, dan ubun-ubun besar, tetapi tidak dapat meraba dagu atau mulut janin. Apabila mulut dan dagu janin dapat teraba, maka diagnosisnya adalah presentasi muka. Pada palpasi abdomen dapat teraba oksiput dan dagu janin diatas simfisis dengan mudah.

3.    Mekanisme Persalinan
Pada umumnya presentasi dahi bersifat sementara untuk kemudian dapat berubah menjadi presentasi belakang kepala, presentasi muka, atau tetap presentasi dahi. Oleh karena itu, apabila tidak ada gawat janin, menunggu kemajuan persalinan dapat dilakukan. Perubahan presentasi dapat terjadi terutama pada janin kecil atau janin mati yang sudah mengalami maserasi. Pada janin dengan ukuran normal, terutama apabila selaput ketuban sudah pecah, biasanya tidak terjadi perubahan presentasi. Mekanisme persalinan pada presentasi dahi menyerupai mekanisme persalinan pada presentasi muka. Oleh karenanya , janin kecil mungkin dapat dilahirkan vaginal bila punggungnya berada di posterior. Apabila presentasi dahi menetap dibiarkan berlanjut, maka akan terjadi molase yang hebat sehingga  diameter oksipimental akan berkurang dan terbentuk caput succedaneum didaerah dahi. Persalinan dapat berlangsung hanya bila molase tersebut membuat kepala bisa masuk panggul. Saat lahir melalui pintu atas panggul, kepala akan fleksi sehingga lahirlah dahi, sinsiput dan oksiput. Proses selanjutnya terjadi ekstensi sehingga lahirlah wajah.

4.    Penanganan
Sebagian besar presentasi dahi merupakan pertolongan persalinan secara bedah sesar untuk menghindari manipulasi vaginal yang sangat meningkatkan mortalitas perinatal. Persalinan vaginal pada presentasi dahi akan meningkatkan prolaps tali pusat (5 kali), ruptura uteri (17 kali), transfusi darah (3 kali), infeksi pasca persalinan (5 kali) dan kematian perinatal (2 kali). Apabila presentasi dahi di diagnosis pada persalinan awal dengan selaput ketuban yang utuh, observasi ketat dapat dilakukan. Observasi ini dimaksudkan untuk menunggu kemungkinan perubahan presentasi secara spontan. Pemberian stimulasi oksitosin pada kontraksi uterus yang lemah harus dilakukan dengan sangat hati-hati dan tidak boleh dilakukan bila tidak terjadi penurunan kepala atau dicurigai adanya disproporsi kepala-panggul. Presentasi dahi yang menetap atau dengan selaput ketuban yang sudah pecah sebaiknya dilakukan bedah sesar untuk melahirkannya. Jangan melahirkan menggunakan bantuan ekstrasi vakum, forceps, atau simpisiotomi karena hanya akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas.

Sumber: Prawirohardjo Sarwono. 2014. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka: Jakarta.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar